Minggu, 22 Mei 2011

Teori Penulisan Bahasa Iklan

Teori Penulisan Bahasa Iklan


Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya adalah menggiring orang pada gagasan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau took yang dijalankan dengan konpensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang untuk menganbil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.
Iklan yang memiliki daya tarik termasuk iklan yang berguna untuk memancing tanggapan (respons) dari konsumen. Supaya berdaya tarik maka materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan. Dalam hal ini, kategori yang dipakai rasional dan emosional, atau kombinasi keduanya.

Sebuah produk atau jasa wajib memposisikan diri untuk menempatkan citra produk atau jasa ke dalam benak konsumen. Untuk itu, hal-hal spesifik yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain, atribut, harga, kualitas, penggunaan, persepsi pemakai, dan kategori produk. Yang tak kalah pentingnya adalah mencari dan menempatkan posisi khusus dalam pikiran konsumen.
Bahasa dalam iklan dituntut untuk mampu menggugah, manarik, mengidentifikasi, manggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan koperatif kepada khalayak (Stan Rapp & Tom Collins, 1995: 152).
Dengan demikian, struktur kata dalam penulisan iklan adalah:
1. Menggugah : mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
2. Informatif : kata-katanya harus jelas, besahabat, komunikatif, dan tidak bertele-tele apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan.
3. Persuasif : rangkaian kalimatnya membuat target audience nyaman, senang, tentran, dan menghibur.
4. Bertenaga gerak : komposisi kata-katanya menghargai waktu selama masa penawaran/masa promosi berlangsung.
Untuk menyampaikan gagasan pikiran tersebut dalam suatu bahasa, seorang penulis iklan harus mengetahui aturan-bahasa tersebut, seperti tata bahasa, kaidah-kaidahnya, idiom-idiomnya, nuansa atau konotasi sebuah kata, dan sebagainya. Syarat ini adalah syarat yang mutlak.
Gaya bahasa dan jenis kata dalam iklan yang dibuat untuk surat kabar tentu berbeda dengan iklan yang dibuat untuk ditayangkan di radio atau televisi. Sebab surat kabarmemeningkan mata dan dapat diamati orang dengan lama. Semenrata radio mementingkan telinga dan televise memeningkan mata dan telinga. Kedua yang terakhir ini bersifat sekelebat.
Selain itu, bahasa yang dipakai dalam pembuatan iklan harus mampu mengarahkan target audience untuk membeli, menggunakan, atau beralih ke produk jasa yang diiklankan. Tentu saja, perlu juga diperhatikan apakah produk yang diiklankan baru ataukah sudah lama. Gaya dan jenis bahasa yang dipakai pun harus sesuai dengan target audience.
Dalam kaitan dengan kebahasaan, ternyata ada dua jenis bahasa yang harus dibedakan. Kedua jenis bahasa itu berkaitan dengan bahasa normatif dan bahasa deskriptif. Kedua jenis bahasa ini ternyata juga memiliki serbaneka laras bahasa komunikasi. Oleh karena itu, serbaneka laras bahasa komunikasi perlu mendapat perhatian, seperti laras jurnalistik, laras SMS (surat-menyurat singkat, seperti EGP: emang gue pikirin, KDL: kesian deh lo, BKT: bau ketek, dan !@*?(^^|$: bingung), laras iklan (aku dan kau suka dancow), laras prokem dan gaul (nyokap, bokap, dugem).
Di samping laras bahasa yang wajib mendapat perhatian, ada pedoman kebahasaan yang digunakan untuk bahasa iklan, seperti:
1. gampang dipahami konsumen;
2. sederhana bahasanya dan jernih pengutaraannya;
3. tanpa kalimat majemuk;
4. kalimatnya aktif, bukan kalimat pasif;
5. padat dan kuat bahasanya;
6. positif bahasanya, bukan bahasa negative;
Untuk menulis naskah dengan menggunakan bahasa Indonesia, mereka harus menguasai EYD. Agar maknanya dapat ditangkap oleg target audience. Bahasa mesti menyimpan makna ketika kita ungkapkan pada orang lain, agar mereka memahami apa yang kita ungkapkan tersebut. Bahasa yang informatif, menerangkan 5W+1H secara jelas dan singkat sesuai dengan hal yang akan di-iklankan nanti.
Pada umumnya bahasa iklan memiliki prinsip sebagai berikut :
1. Iklan isi pernyataannya jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
2. Iklan isi pernyataannya jauh dari unsure menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara,agama, susila, adat, budaya, suku dan golongan.
3. Iklan isi pernyataannya menjiwai asas persaingan yang sehat.

http://johnherf.wordpress.com/2008/04/16/bahasa-iklan-komunisuasif/
http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/03/belajar-iklan-bahasa-dalam-iklan.html
http://rhany333.wordpress.com/2010/03/10/iklan-bahasa-iklan-dan-bahasa-komunikasi/
http://tipspenulisanbahasaiklan.blogspot.com/



Writing Advertisement Language Theory

Advertisement comes from Greek which means leading people on an idea. Comprehensive meaning of advertisement is all activities to present and promoting idea, things, or nonperson service that paid by sponsor.
Generally, advertisement is the existence of information presentation nonperson about a product, brand, company, or shop that running by certain paid compensation. Thus, advertisement is a communication process that aims to persuade and leading people to take benefit actions to advertisement maker.
Attractive advertisement is useful advertisement to attract consumer’s response. To be a power full so the material of advertising translated into advertisement execution. In this case, the categories used by rational and emotional, or a combination of both.
A product or service must promote to get product or service image into consumer mind. So that, specific things that need attention there are attribute, price, quality, use, usage and product category. The important things are search and put special position into consumers mind.
In advertising language to be able to arouse, attract, identify, gather together and communicate the massage to cooperative to audience (Stan Rapp & Tom Collins, 1995: 162).
Thus, the structures of advertising writing are:
1. Evocative : Looking at consumer needs, give solutions, and give attention.
2. Informative : The words must be clear, friendly, communicative, long-time and ignore the duration.
3. Persuasive : The sentence can make audience comfortable, happy, peaceful and entertaining.
4. Powerful Motion : the sentence must appreciate time during the bidding or the promotion period.
To present the idea into languages, a advertising writer must know about the language-rule, such as grammar, rules, idioms, nuance or connotations of words etc. this requirement is a must.
Language style and kind in advertising that made for newspaper absolutely different with the advertising that made for present o radio or TV. Because newspaper only pay attention on eyes and people can enjoy for long time. Meanwhile radio only pay attention on ear and television pay attention on eyes and ear. Both the letter is blurring.
In relation with languages, there are two kinds of language that must be different. Both of the languages are related with normative language and descriptive language. Both of these languages also have miscellaneous barrel communication language. Because of that, miscellaneous barrel communication language must has attention, such as journalistic barrel, text barrel (brief correspondence, like EGP: emang gue pikirin, KDL: kasian deh lo, BKT: bau ketek, and !@*?(^^$: cofused), advertising barrel (aku dank au suka dancow), jargon barrel and slang (nyokap, bokap, dugem).
Besides language barrel that must get attention, there are guidelines that are used in advertising languages, like:
1. Easily understand by the consumer;
2. Simple language and clear pronunciations;
3. Without compound sentence;
4. Active sentence, not passive sentence;
5. Solid and strong language;
6. Positive language, not negative language;
In writing the manuscript by using Indonesian language, they must be able in EYD. It’s easy for the audience to get the meaning. Language must have meaning when it expressed to another people, so that they can understands what we’ve told. Informative language, explain 5W+1H clearly and short, according with the things that will be advertized.
Generally, advertising language has principles, like:
1. Advertisement including a hones question, responsibility and contradicted with applicable law.
2. The question of advertisement not offend and degrading state, religion, moral, tradition, cultural ethnic and class.
3. Advertisement contents good statement of fair competition.
http://johnherf.wordpress.com/2008/04/16/bahasa-iklan-komunisuasif/
http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/03/belajar-iklan-bahasa-dalam-iklan.html
http://rhany333.wordpress.com/2010/03/10/iklan-bahasa-iklan-dan-bahasa-komunikasi/
http://tipspenulisanbahasaiklan.blogspot.com/

1 komentar: