Kamis, 06 Januari 2011

Tugas 10 Puisi

Nama : Mega Pratiwi
NPM : 10607073
Kelas : 04 SA 02



Makna Sebuah Kebebasan


Percayalah…
Bahwa kebebasan
Bukanlah semata-mata sebuah kesempatan
Untuk melalukan sesuata dengan semaunya
Juga bukan semata-mata kesempatan
Untuk memilih antara pilihan-pilihan yang ada

Kebebasan adalah di atas segala-galanya
Sebuan peluang
Untuk menentukan pilihan
Diantara kemungkinan yang tersedia
Mempertahankannya
Dan kemudian membuka peluang
Untuk memilih






Rindu


Sang malam telah datang
Rembulan pun mulai beranjak naik ke peraduan
Memperlihatkan keanggunnan sinarnya
Bintang-bintang mengerlip genit

Bagai angin…
Dirimu menyejukkan jiwa yang gerah
Layaknya air…
Kau redakan dahaga yang haus akan kasih
Dan kehadiranmu begitu di nanti

Ku rajut rindu dalam penantian
Menyulam harapan dengan angan
Menggapai mimpi dalam kesetiaan

Ingin ku rengkuh kau di bawah cahaya bintang-bintang
Bermandikan sinar sang penguasa malam
Untuk malam ini
Dan selamanya…







I Used To…


Miss . . .
Is losing someone you have never had realizing
Loneliness is typical

Happy . . .
Is loughing at your sorrow
Giggling while bleeding
Killing your sense of caring

Love . . .
Is feeling of hatred when you’re mad
Agony while they fled
Twisted emotions that never was

Sad . . .
Is living the life
Breathing the air
As we used to be
As I used to have







Janji Usang

Sepenggal keangkuhan sirna
Waktu menggebu mengejar anganku
Mengusap janji penuh debu nan usang
Lewati seribu nestapa menerpa
Goyangkan raga..
Yang kutopang ribuan masa

Sayatannya mengiris sembilu tanpa iba
Biarpun aku jatuh
Kau diam, acuh bagai pecundang
Menggaung…
Mengisyaratkan lelahmu
Tanpa kau bawa, aku berlari… berlari…
Walaupun tertatih












Love


Love is not about “it’s your fault…”
But love is about “I’m sorry…”
Love is not about “Where are you?”
But love is about “I’m here…”
Love is not about “how could you?”
But love is about “I understand…”
And love is not about “I wish you were…”
But love is about “I’m thanks full you are”


















Dalam Lamunan Kerinduan


Aku adalah pagi dan engkau malam ku
Begitu jauh jarak memisahkan
Dan hanya bertemu dengan senja mu

Aku adalah bulan dan engkau matahari ku
Terang ku karena adanya cahaya mu
Yang terus kau pancarkan
Tak henti kau curahkan

Bintang yang menjadi jembatan sinar mu kepada ku
Penghubung rasa ku
Saat aku merindu mu
Sayang ku…













Arah mata angin


Di setiap langkah
Teriring dentuman jam yang berdetak
Mangisyaratkan tentang berjalannya waktu
Yang tanpa henti

Saat mata sudah tak mapu lagi melihat dengan benar
Saat hati tertutup dengan kebimbangan untuk memilih..
Coba sejenak hentikan langkah yang begitu tegap
Dan mulai menarik nafas panjang secara perlahan

Di saat itulah kita akan menemukan arah mata angin
Yang dapat membawa kita melihat kembali dengan benar
Dan hati…
Dapat menghapus semua kebimbangan yang ada












Kesendirian


Kesendirian itu lebih menyenangkan
Dari pada harus hidup dengan kebohongan
Dan ketidak pastian

Wahai engkau yang dulu aku sayang…
Mengapa engkau hancurkan semua harapan yang tertuju padamu??
Apa kini kau bahagia setelah melihatku hancur??
Apa kau puas setelah melihatku jatuh??
Dan kini aku kecewa padamu

Kusadari kini kutak lain dan tak bukan
Hanyalah menjadi sampah yang kau buang
Setelah kau kuras habis isi yang terdapat di dalamnya

Lebih baik aku sendiri dan tak pernah mengenal apa itu cinta
Kalau pada akhirnya kau buat aku menderita dengan semua ini
Aku ingin pergi dan tak pernah kembali
Agar ku lupakan semua yang telah terjadi








Yang tak tergapai


Ingin ku buang jauh rasa ini
Yang datang dalam diam
Dan tanpa permisi
Agar tak terinjak dan lukai hati
Namun
Indahnya membuatku lemah
Dan hanhya terpaku akannya
Tuhan…
Mengapa kau beriku keinginan
Yang tak pernah dapat ku gapai??
















Doa

Tuhan…
Bila boleh ku meminta
Ku ingin hati yang setia
Dalam merajut suka duka bersama

Tuhan…
Bila boleh ku memberi
Ingin ku beri padanya
Sebuah jiwa dan cinta
Agar setia dan cinta
Dapat bersatu selamanya

pilihan yang manis

Pilihan Yang Manis…

Dalam hidup kita sering kali dihadapkan dengan berbagai macam pilihan. Tak jarang pilihan yang harus kita ambil mengharuskan kita untuk mengorbankan hal-hal penting yang kita miliki dalam hidup. Seperti sahabat, masa depan dan orang-orang yang kita cintai. Dan pilihan hidup puh akhirnya datang manghampiriku. Memintaku untuk memilih antara kebebasan dan cinta.

Semuanya berawal dari sebuah hubungan yang telah terbina selama tiga tahun. Awalnya semua berjalan baik. Namun satu persatu masalah mulai bermunculan. Mulai dari hubungan yang kurang mendapat dukungan dari orang-orang terdekat, terlalu posesif sampai pada kebiasaanya yang suka bertindak sesukanya.
Aku merasa semakin lama aku bersamanya semakin banyak kebebasanku yang akan hilang. Karena aku selalu dibatasi untuk melakukan hal-hal yang aku suka. Termasuk hobi dan kegiatanku yang sering kulakukan jauh sebelum bertemu dengannya.
Mungkin kata-kata “.... demi cinta orang rela mengorbankan kebebasannya” tidak berlaku bagiku. Karena aku memilih untuk mengakhiri semua itu. Awalnya memang berat, namun itulah pilihan yang harus ku ambil dan aku berjanji untuk tidak menyesalinya di kemudian hari.
Dan kata-kata “Manusia di lahirkan untuk bebas” benar-benar melekat di kepalaku. Bagiku kebebasan itu memang mahal harganya. Karena aku harus menukar seseorang yang sangat berarti bagiku untuk mendapatkan kebebasan yang dulunya aku miliki dan ingin kudapatkan kembali.
Hari-hari berikutnya kuisi dengan berbagai macam kegiatan yang sebelumnya tidak dapat kulakukan. Seperti meneruskan hobi lamaku dan melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang belum pernah ku kunjungi sebelumnya. Semua itu membuatku seperti hidup kembali.
Aku juga menghabiskan waktuku bersama orang-orang tercinta seperti keluarga serta sahabat. Aku manghabiskan lebih banyak waktuku bersama mereka untuk bercerita atau sekedar bersantai-santai ria. Aku sangat menikmati saat-saat kebersamaan itu.
Mereka selalu berkata padaku bahwa aku pasti akan mendapatkan yang lebih baik dan yang terbaik dalam hidupku. Dan aku percaya itu.
Buatku keluarga dan sahabat adalah anugerah. Karena tanpa meraka aku bukanlah siapa-siapa dan bukan apa-apa. Mereka adalah orang pertama yang memeberiku selamat serta pelukan hangat ketika aku berhasil dan mereka pulalah yang pertama menegurku saat aku berbuat salah. Aku sangat bersyukur memiliki mereka semua. Terima kasih Tuhan telah memberikanku orang-orang terbaikMu seperti mereka…

Kebebasan tidak semata-mata sebuah kesempatan untuk melakukan sesuatu semaunya. Juga bukan suatu kesempatan untuk memilih antara pilihan yang ada. Kebebasan adalah diatas segala-galanya, sebuah peluang untuk menentukan pilihan diantara kemungkinan yang tersedia, mempertahankannya, dan kemudian membuka peluang untuk memilih.

Aku memang bukan seorang penulis tapi aku senang mencurahkan isi pikiran dan hatiku ke dalam tulisan. Dan alunan lagu Maliq & D’Essential menemaniku selama aku menuangkan semua yang aku rasakan dalam sebuah tulisan.
Dia…
Seperti apa yang aku inginkan…
Aku impikan…
Dia…
Melihatku apa adanya…
Seakan ku sempurna…

Tulilit… tulilit… tulilit… Sayup-sayup Hpku berdering. Suaranya saling bersautan dengan alunan lagu yang sedang dimainkan.
1 Message..
 Aku adalah pagi dan engkau malam ku
Begitu jauh jarak memisahkan
Dan hanya bertemu dengan senja mu
Aku adalah bulan dan engkau matahari ku
Terang ku karena adanya cahaya mu
Yang terus kau pancarkan tak henti kau curahkan
Bintang yang menjadi jembatan sinar mu kepada ku
Penghubung rasa ku
Saat aku merindu mu Sayang ku…

Miss u mbeb. ^o^
Replay…
 So sweet... >o<
Miss u too mbeb.
Massage sent to My Rechan.
Seulas senyum simpul pun terkembang di bibirku saat ku tekan tombol send di Hpku.. =)

Tembang lawas Chrisye mengalun begitu manis menemaniku ber-sms ria. Membayangkan pertemuan yang akan terjadi saat ia kembali dari Bandung…
Semua kata rindu mu semakin membuatku…
Tak berdaya…
Menahan rasa ingin jumpa…
Percayalah padaku aku pun rindu kamu…
Ku akan pulang…
Melepas semua kerinduan…
Yang terpendam…



* * * * *