Kamis, 15 April 2010

Novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang pemulis muda berbakat bernama Ernie Pramudya. Seorang gay dengan kompleksitas dan simplisitas kediriannya dalam pencarian jati dirinya yang telah lama menghilang.
Diceritakan pada saat Ernie sedang mencari inspirasi untuk novel terbarunya ia bertemu dengan seorang gadis cantik di sebuah cafe bernama Maroon. Ia merasaka getaran yang sangat tidak biasa saat melihat gadis itu untuk pertama kalinya di cafe faforitnya yang belakangan ia ketahui bernama Ratnaningsih. Dan Ernie memilih untuk memanggil gadis itu dengan Ning.
Dari gadis itulah Ernie diingatkan akan Tuhan yang telah lama ia tinggalkan serta kembali ke pada-Nya, ke jalan-Nya. Ning pula lah yang menyemangati Ernie untuk kembali mencintai manusia yang “sesungguhnya” harus ia cintai.
Namun di tengah perjalannya untuk menjadi menusia seutuhnya datanglah seseorang di masa lalunya yaitu George Sebastian. Ia adalah seorang desiner muda berbakat asal London yang telah banyak membantunya untuk menjadi seorang penulis terkenal yang tak lain adalah pasangan gaynya. Terjadilah konflik bati pada diri Ernie antara tetap menjadi seorang gay atau kembali pada kodratnya yaitu menjadi seorang pria yang mencintai wanita.
Dengan sangat apik penulis meramu jalan cerita yang beralu maju-mundur sehingga menghasilkan tulisan yang menarik. Penulis juga berhasil membawa pembaca untuk ikut masuk ke dalam ceritanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar